Friday, December 28, 2007

taon balu...

iyUPsZ...
bentar lg mw taon balu....
mw paensz y?
iang pasti pgn memggila brg temand2...

ico sangad cinta dy...

cinta....
luph u....
need u....
pgn bgd blg kdy....
dy bkin ico cenenk....
loph u huNn...

Tugas.....tugas....tugas...tugas

Virtual sistem informasi perusahaan

1. Tentang Jaringan virtual sistem informasi perusahaan
Jaringan Virtual Sistem Informasi atau yang juga dikenal sebagai VPN (Virtual Private Network) adalah jaringan komunikasi data antar lokasi dalam suatu perusahaan yang terpisah secara geografis & membentuk jaringan sistem informasi yang lebih luas.
VPN dapat dibentuk melalui infrastruktur jaringan publik (misalnya internet) atau melalui infrastruktur jaringan khusus milik perusahan penyedia jasa jaringan sistem informasi (VPN service provider)
2. Virtual Private LAN Services (VPLS)
Jaringan VPLS dibangun dengan menggunakan konsep pseudo-wire (kawat maya). Dengan layanan in, dua titik lokasi (atau lebih) yang terpisah mampu dihubungkan melalui suatu kawat privat virtual secara point-to-point seolah-olah keduanya tersambung melalui kabel UTP.
Layanan ini membangun terowongan lapisan kedua (L2 tunnel) melalui jaringan berbasis IP sehingga perangkat disatu lokasi seolah-olah tersambung langsung secara fisik ke perangkat dilokasi lain.

Tentang Quasar VPLS

Teknologi Quasi-Wire®
Layanan Quasar VPLS dibangun dengan menggunakan teknologi Quasi-Wire®. Teknologi ini mampu menghubungkan dua titik lokasi jaringan yang terpisah melalui suatu kawat privat virtual secara point-to-point. Dengan Quasi-Wire® dua ethernet interface yang berjauhan dapat dihubungkan seolah-olah hanya dengan menggunakan kabel UTP.
Menurut konsep awalnya, teknologi Quasi-Wire® berfungsi membangun terowongan lapisan kedua (L2 tunnel) melalui jaringan berbasis IP sehingga perangkat disatu lokasi seolah-olah tersambungkan secara fisik dengan perangkat dilokasi lainnya.
Dalam tahap selanjutnya, Quasar mengembangkan teknologi Quasi-Wire® ini pada jaringan dengan berbagai protokol seperti GSM, CDMA dan PSTN.

KONSEP INFORMASI

Pengertian Informasi
Tidak ada definisi yang pasti mengenai istilah informasi, tetapi dalam ruang lingkup sistem informasi beberapa ahli dibidang ini mendefinisikan sebagai berikut:
“Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya” (Fred R. McFadden, Jeffrey, A. Prescott, Mary B., 1999)

“Informasi adalah jumlah pengurangan ketidakpastian ketika pesan diterima” (Claude E. Shannon & Warren Weaver, 1949)



Secara umum informasi didefinisikan sebagai berikut:
Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the reciepient and is of real or perceived value in current or prospective actions or decisions.

Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu format yang berarti bagi penerimanya dan bernilai untuk dalam tindakan atau keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang.

Data VS Informasi
Data dan informasi merupakan sumber daya yang sejenis yaitu sumber daya konseptual, tetapi keduanya tidaklah sama. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Misalnya diketahui sederetan angka berikut 12/1, 250, 13/1, 310, 14/1, 295 relatif tidak memiliki arti apapun berbeda.

Data Numerik, adalah data berupa angka yang dapat menerapkan operasi matematika, data numerik ini bisa berupa bilangan integer atau bilangan real.

Data Terformat, adalah datadengan format tertentu seperti jam, tanggal, atau currency.
Teks, adalah sederetan huruf, angka,dan simbol-simbol khusus.

Boolean, adalah data logis yang hanya terdiri dari dua nilai saja seperti True atau False, Yes atau No, 0 atau 1.

Image, adalah data dalam bentuk gambar bisa berupa grafik, foto, dan lainnya.

Audio, adalah data dalam bentuk suara, bisa berupa rekaman suara manusia, binatang, musik, atau lainnya.

Video, adalah data berupa gambar bergerak.

KONSEP SISTEM

Pengertian Dasar Sistem
Sistem diartikan sebagai kumpulan komponen yang saling terkait satu sama lain dan dirancang secara kolektif untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya sebuah sepeda yang bila dilihat dari sudut pandang sistem maka akan terdiri dari komponen roda, stang, pedal, rem, roda gigi, dan rantai. Setiap komponen dibutuhkan dan bekerja secara bersama sehingga sepeda dapat berfungsi untuk menambah kecepatan dan jarak tempuh pengendaranya.

Komponen Sistem
Komponen-komponen yang menyusun sistem dapat diklasifikasi berdasarkan fungsinya. Klasifikasi tersebut antara lain:

Masukan (Input), adalah semua sumberdaya yang dimasukan kedalam sistem. Masukan bisa berupa masukan sinyal (signal Input) yaitu masukan yang diproses sehingga mengalami transformasi, dan masukan perawatan (maintenance input) yaitu masukan yang digunakan untuk memproses masukan sinyal. Masukan sinyal misalnya berupa bahan baku, listrik, dan bahan bakar, sedangkan masukan perawatan seperti mesin, pekerja, bangunan, dan metode produksi.
Keluaran (Output), adalah hasil yang diperoleh dari proses yang terjadi didalam sistem. Keluaran bisa dikategorikan menjadi keluaran yang berguna dan keluaran yang tidak berguna. Keluaran berguna misalnya produk jadi yang dihasilkan sedangkan keluaran tidak berguna adalah limbah produksi. Keluaran bisa merupakan masukan (input) untuk sistem lain atau untuk suprasistem.
Proses, sebuah sistem memiliki bagian yang dapat mengubah masukan menjadi keluaran akibat adanya interaksi antara masukan sinyal dengan masukan perawatan. Sebuah sistem produksi akan mengubah bahan baku dengan proses tertentu yang mengubah bentuk fisik maupun struktur kimianya sesuai kriteria yang telah ditentukan. Atau dalam sistem akuntansi data-data diproses sedemikian rupa menjadi laporan-laporan keuangan yang dibutuhkan manajemen dalam mengambil keputusan.
Tujuan dan Sasaran (Goal and Objective), sebuah sistem memiliki tujuan atau sasaran tertentu. Tujuan biasanya lebih bersifat stategis sedangkan sasaran merupakan tujuan yang lebih bersifat teknis. Dengan kata lain tujuan berjangka waktu panjang sedangkan sasaran berjangka waktu pendek. Misalnya sebuah perusahaan akan memiliki tujuan mendapatkan profit, dengan sasaran penjualan pertahun sebesar 100 juta rupiah.
Penghubung (Interface), interaksi antara komponen didalam sebuah sistem membutuhkan media penghubung, media tersebut bisa berupa alat angkut, ban berjalan, air, udara, kertas, suara, gambar, dan lain sebagainya. Melalui media tersebut sumberdaya mengalir dari subsistem ke subsistem lain, dan dengan media subsistem tersebut terhubung satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh.
Pembatas (Boundary), batas sistem adalah suatu daerah yang membatasi siatem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungannya. Dengan batas ini sebuah sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. Batas sistem bisa berupa batas fisik maupun batas konseptual. Batas sistem secara fisik misalnya ketika kita membahas mengenai sistem perkuliahan maka sistem tersebut dibatasi oleh batas fisik bisa berupa pagar atau gedung. Sedangkan batas konseptual melihat dari sudut fungsi setiap komponennya, hal-hal yang tidak berhubungan secara fungsional maka dianggap bukan bagian sistem tersebut, misalnya sistem perkuliahan akan dibatasi pada fungsi dari dosen, mahasiswa, kurikulum, ruang kelas, dan media pendukung lainnya. Jika didalam kampus tersebut terdapat benda-benda lain yang tidak mendukung proses perkuliahan seperti lapangan parkir, satpam, dan pedagang maka dianggap berada di luar batas sistem.
Lingkungan (Environment), adalah semua yang berada diluar sistem baik dipandang secara fisik maupun secara konseptual, tetapi keberadaanya mempengaruhi kelangsungan proses didalam sistem tersebut, misalnya jika kita melihat sistem transportasi kereta api maka akan terdapat lingkungan seperti arus lalu lintas, armada taksi, satpam, lapangan parkir, atau mungkin para calo tiket, semuanya bisa terdapat di dalam statsiun kereta api ataupun jauh dari statsiun.

Model Dasar Sistem
Sebuah sistem dapat disederhanakan menjadi sebuah model input-proses-output. Model ini membagi komponen sistem menjadi tiga bagian, yaitu komponen input yang merupakan berupa sumberdaya yang akan diproses (signal input) dan sumberdaya yang akan memproses (maintenance input). Komponen kedua adalah komponen proses yaitu bagaimana interaksi sistematis diantara komponen-komponen input yang pada akhirnya menghasilkan transformasi yang memberikan nilai tambah. Dan ketiga adalah komponen output yaitu hasil keluaran dari sistem yang bisa berupa output yang diharapkan (positive) dan output yang tidak diharapkan (negative).

Umpan Balik (Feedback)
Model input-proses-output sistem dikembangkan dengan menambahkan komponen umpan balik (feedback). Umpan balik dianggap perlu karena kebanyakan sistem akan merupakan sebuah siklus yang terus berulang, umpan balik ini memberikan input berupa informasi yang asalnya dari output. Informasi dari umpan balik akan menjadi input pengendali pada proses berikutnya.

Sistem Lingkaran Terbuka Dan Sistem Lingkaran Tertutup
Dengan adanya komponen umpan balik maka sistem dapat dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan ada atau tidaknya umpan balik tersebut. Tipe pertama adalah sistem lingkaran terbuka (open-loop system), yaitu sistem yang tidak memiliki umpan balik yang digunakan sebagai input pada proses selanjutnya. Sistem tipe ini memiliki model input-proses-output, karena sistem dianggap bekerja tidak dalam bentuk siklus melainkan sebuah rangkaian yang berakhir setelah output dihasilkan. Contoh tipe ini adalah sebuah Microwave, dimana semua input diinitialisasi diawal proses seperti sebarapa besar temperatur yang digunakan dan seberapa lama waktu yang diterapkan. Dengan demikian keberhasilan sistem ini ditentukan sekali oleh input yang tepat.

Sedangkan sistem lingkaran tertutup (closed-loop system) menempatkan komponen umpan balik menjadi komponen yang penting bagi kelangsungan sistem. Output yang dihasilkan secara otomatis menjadi alat kontrol bagi proses berikutnya. Contoh sistem tipe ini misalnya setrika otomatis, dimana temperatur yang dihasilkan selain digunakan untuk merapikan pakaian juga memberikan informasi pada proses berikutnya, jika temperatur sudah mencapai batas yang ditentukan maka aliran listrik untuk sementara dihentikan sampai temperatur dibawah batas, baru setelah itu aliran listrik dijalankan kembali.

Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deteministik beroperasi dalam kondisi yang dapat diprediksi. Interaksi antara komponen diketahui dengan pasti. Jika suatu keadaan sistem telah didekripsikan maka keadaan berikutnya akan dihasilkan secara pasti, tanpa kesalahan apapun (without error).


Sistem probabilistik dapat digambarkan sebagai suatu keadaan yang bersifat kemungkinan, tetapi kesalahan dengan derajat tertentu akan selalu melekkat pada setiap prediksi mengenai apa yang akan sistem lakukan.

Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup didefinisikan sebagai sistem yang secara fisik hanya terdiri dari apa yang dikandungnya, tidak ada pertukaran material, energi, atau informasi dengan lingkungannya. Misalnya seperti reaksi kimia dalam suatu tempat tertutup, Sistem tertutup tersebut lambat laun akan semakin tidak terkelola dan pada akhirnya akan berhenti, tidak akan berfungsi, atau mati.

Dalam organisasi dan pengolahan informasi terdapat sistem yang relatif terisolasi dari lingkungan tetapi tidak sepenuhnya tertutup secara fisik. Keadaan seperti ini dianggap sebagai sistem tertutup, karena relatif tertutup. Contohnya, sistem manufaktur sering dirancang untuk meminimasi pertukaran yang tidak diinginkan dengan lingkungan diluar sistem. Sistem tersebut dirancang sebisa mungkin tertutup sehingga dapat operasi manufaktur tidak terganggu oleh supplier, pelanggan, dan lainnya. Sebuah program komputer relatif sistem tertutup karena hanya menerima input yang telah ditentukan sebelumnya, memprosesnya, dan menghasilkan outpun yang juga telah ditentukan.

Sistem terbuka melakukan pertukaran informasi, material atau energi dengan lingkungan, termasuk inpun acak dan tidak terdefinisi. Contohnya adalah sistem biologis (seperti manusia) dan sistem organisasi. Sistem terbuka memiliki bentuk dan struktur yang dapat menerima perubahan lingkungan sehingga eksistensinya terus terjaga.

Organisasi merupakan sistem terbuka karena memiliki kapabilitas untuk mengadaptasi perubahan kompetisi yang dihadapinya, perubahan pasar, dan lainnya. Organisasi menggambarkan suatu konsep sistem equifinality, yaitu lebih dari satu struktur sistem dan proses mungkin mencapai hasil yang sama tetapi tidak perlu dalam ongkos yang sama).

Sistem Ekonomi Klasik dan Sistem Administrasi
Sistem ekonomi klasik dan sistem administrasi berhubungan erat dengan sistem terbuka dan sistem tertutup.

Sistem ekonomi klasik merupakan representasi sistem keputusan tertutup (closed decision system). Pengambil keputusan secara logis menguji semua alternatif yang dikatahuinya secara lengkap, mengurutkannya berdasarkan konsekuensi, dan memilih alternatif dengan konsekuensi terbaik (optimasi). Bentuk model kuantitatif dari pengambil keputusan merupakan sistem keputusan tertutup.

Administratif model adalah representasi dari sistem keputusan terbuka (open decision system). Keputusan diambil dalam suatu lingkungan kompleks yang tidak sepenuhnya diketahui. Pengambil keputusan dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya dengan tujuan model tertutup telah didefinisikan, tujuan dari model terbuka adalah sama dengan tingkat aspirasi yang mungkin berubah jika pengambil keputusan mendapatkan bukti yang menentukan keberhasilan atau kegagalan.

Sistem Manusia-Mesin
Sistem informasi umumnya adlah sistem manusia-mesin, dimana keduanya melakukan beberapa aktivitas dalam upaya mencapai suatu tujuan. Elemen mesin (hardware dan software komputer) relatif merupakan sistem tertutup dan deterministic, sebaliknya elemen manusia merupakan sistem terbuka dan probabilistik. Banyak ragam kombinasi yang mungkin dibuat dalan sistem manusia-Mesin. Satu saat komputer bekerja keras dan manusia hanya memonitor saja, dan pada saat lainnya komputer hanya membantu untuk melakukan perhitungan dan pencarian data sedangkan manusia benar-benar bekerja. Kesesuaian keseimbangan dalam membagi tugas merupakan kunci penting yang menentukan keberhasilan setiap elemen dalan mencapai tujuannya.

Tujuan Sistem
Setiap sistem memiliki tujuan yang harus dicapai, pencapaian tujuan menjadi indikator dari performansi sebuah sistem. tidak selamanya pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan mudah dan lancar, banyak kesulitan berupa kendala atau rintangan yang harus dilalui, kesulitan pencapaian tujuan itu dikenal dengan kata “masalah”.

Dengan memahami fungsi setiap komponen yang menyusun sistem, maka masalah akan lebih mudah untuk diatasi, ketika dapat diidentifikasi komponen tertentu tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka pemecahan masalah telah menemukan jalurnya yang tepat, sehingga tujuan akan dapat dicapai.

Hierarki Sistem
Pada dasarnya sesuatu adalah sebuah sistem yang memiliki komponen-komponen yang menyusunnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dilain pihak komponen dari sistem itu juga merupakan sebuah sistem, hanya saja ukuran atau ruang lingkupnya lebih sempit, sistem yang lebih kecil dan merupakan bagian dari sistem lain disebut dengan subsistem. Dan sebaliknya sistem yang dibahas juga merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, yang disebut dengan suprasistem.

Misalnya jika kita membahas sebuah rumah sebagai sebuah sistem maka didalamnya akan subsistem-subsistem seperti kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, dapur, dan ruang tamu. Dan sekaligus rumah tersebut akan memiliki suprasistem yaitu lingkungan perumahan.

Dekomposisi
Dengan adanya hirarki sistem maka akan terbentuk subsistem-subsistem yang lebih kecil. Penggunaan subsistem merupakan dasar analisis dan pengembangan sistem. Pemahaman mengenai prinsip-prinsip sistem adalah bagaimana sistem dibangun dari subsism-subsistemnya

Sistem kompleks sangat sulit untuk dipahami jika dilihat secara keseluruhan. Sehingga sistem didekomposisi kedalam subsistem-subsistem. Pembatas (boundary) dan penghubung (interface) ditetapkan, sampai semua susbsistem membentuk sistem secara keseluruhan. Proses dekomposisi dilanjutkan dalam subsistem dan menbentuk subsistem-susbsistem yang lebih kecil.

Simplifikasi
Proses dekomposisi akan menuntun pada pendefinisian sejumlah besar penghubung subsistem. Contohnya empat subsistem yang saling berhubungan akan akan menghasilkan enam buah interkoneksi, 20 subsistem akan memiliki 190 interkoneksi. Jumlah interkoneksi tersebut akan terus membesar sejalan dengan peningkatan jumlah subsistem. Setiap koneksi tersebut merupakan penghubung potensial untuk komunikasi antar subsistem. Sehingga untuk sistem dengan jumlah subsistem yang besar diperlukan penyederhanaan penghubung, metode yang sering digunakan adalah:

Clustering of subsystems, adalah menentukan mana subsistem yang harus saling berhubungan, kemudian dibuat kelompok susbsistem yang hanya memiliki hubungan tunggal dengan kelompok susbsistem lainnya.
Decoupling, adalah metode untuk menentukan mana hubungan yang perlu dikurangi berdasarkan kepada tingkat koordinasi yang diperlukan, yaitu apakah tingkat hubungannya berupa:
inventories, buffer, or waiting list, jika hubungan anatar subsistem sangat erat seperti hubungan antara subsistem bahan baku dengan subsistem produksi.
slack and flexible resources, jika susbsistem bersifat independent terhadap susbsistem yang lain.
standards. Jika tidak diperlukan komuniksai khusus antara subsistem, misanya antara bagian perencanaan dan departemen produksi.

Berpikir Sistem
Pada tahun 1940-an sejumlah ahli diberbagai bidang keilmuan seperti biologi, matematika, teori komunikasi, dan filosofi, melakukan penelitian yang berupaya untuk menghasilkan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang semakin lama semakin kompleks. Diawali dengan mengenali semua aspek dan kejadian berdasarkan pada pengalaman masing-masing, dan semua itu dianggap sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar. Cara ini tidak menyangkal adanya kepentingan masing-masing individu terhadap aspek atau kejadian tersebut. Tetapi mereka lebih memfokuskan diri pada bagaimana bagian-bagian kecil tersebut menjadi bagiam dari sistem yang lebih besar.
Cara ini merupakan cara baru dalam berpikir dan dikenal dengan istilah system thinking. Singkatnya system thinking menganggap sesuatu dapat dijelaskan sebagai sebuah bagian dari sistem yang lebih besar, dan menjelaskan peranannya dalam sistem tersebut. Cara berpikir yang baru ini menghasilkan konsekuensi langsung pada pengambilan keputusan dalam konteks sistem, dengan konsep bahwa sebuah keputusan akan efektif apabila dilakukan studi yang baik pada sistem secara lengkap, dibanding dengan melakukan studi pada bagian itu saja.

MANAJEMEN & SISTEM INFORMASI

Manajer sebuah kios dapat mengelola usahanya dengan mengamati aktiva-aktiva yang berwujud barang dagangan, cash register, ruangan, dan arus pelanggan. Saat skala operasi meningkat menjadi sebuah perusahaan dengan ratusan atau ribuan pekerja, dengan wilayah operasi tersebar luas, manajer tidak mungkin lagi mengandalkan pengamatan, tetapi lebih mengandalkan informasi. Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan dengan mudah bagaimana direktur Wal-Mart, Sony, atau Nestle hampir sepenuhnya mengandalkan informasi. Para eksekutif ini sangat mungkin menganggap informasi sebagai sumber daya mereka yang paling berharga.

Jenis Sumber Daya
Manajer mengelola lima jenis sumber daya:

Manusia
Material
Mesin (termasuk fasilitas & Energi)
Uang
Informasi

Empat jenis sumber daya yang pertama disebut dengan sumber daya fisik karena memiliki wujud dan secara fisik dapat dirasakan. Informasi merupakan sumber daya yang memiliki nilai bukan dari wujudnya melainkan dari apa yang diwakilinya, oleh karena itu informasi disebut dengan istilah sumberdaya konseptual. Manajemen menggunakan sumberdaya konseptual untuk mengelola sumberdaya fisik.

Pengelolaan Informasi
Kita dapat melihat dengan mudah bagaimana manajer mengelola sumber daya fisik, tetapi tugas manajer juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Ia kemudian memastikan bahwa orang yang tepat menerima informasi tersebut dalam bentuk yang tepat, sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Seluruh aktivitas memperoleh informasi, menggunakan seefektif mungkin, dan membuang pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.

Perhatian Manajemen Pada Informasi
Pada beberapa tahun terakhir perhatian manajer pada informasi semakin besar, hal ini dipengaruhi oleh dua perkembangan yakni, bisnis yang semakin kompleks dan performansi komputer yang semakin baik.

Bisnis semakin kompleks, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

Pengaruh ekonomi internasional, pengaruh ini terlihat pada nilai relatif mata uang disetiap negara yang berbeda, dan alat telekomunikasi yang semakin canggih memungkinkan konsumen untuk membelanjakan uangnya di negara yang menilainya lebih besar. Pada akhir 1980, ketika nilai Peso didevaluasi, orang Amerika lebih memilih berlibur di Meksiko dibanding Hawaii.
Persaingan dunia, persaingan kini tidak dibatasi daerah geografis, dunia dianggap sebagai Global Village. Perusahaan sekelas General Motors pada awal tahun 1990-an terpaksa menutup banyak pabriknya, ini berarti pesaing dapat muncul dari bagian dunia mana pun.
Teknologi yang semakin kompleks, manusia semakin lama semakin tergantung pada teknologi, hampir semua bidang kehidupan dipengaruhi oleh teknologi baru, pasar tradisional tergantikan dengan pasar swalayan dengan sistem barcode. Nasabah Bank lebih sering menggunakan ATM, bahkan di negara maju seperti Jepang, sebuah toko dijaga oleh sebuah robot.
Batas waktu yang semakin singkat, semua tahap operasi berjalan lebih cepat, para wiraniaga melakukan telemarketing, perintah penjualan dikirim secara elektronik, dan pabrik-pabrik dituntut menerapkan sistem produksi just in time.
Meningkatnya pembatas-pembatas sosial, kesadaran manusia akan kualitas hidup menambah kompleksitas bisnis, bisnis tidak hanya didasarkan faktor-faktor ekonomis saja tetapi keuntungan dan biaya sosialpun harus diperhitungkan, saat ini pembuatan pabrik harus disertai dengan analisis dampak lingkungan, dan setelah pabrik berjalan analisis serupa dilakukan secara periodik.

Komputer semakin baik, teknologi komputer yang berkembang kecil dan cepat memberikan peluang pada perusahaan untuk bekerja lebih produktif. Dulu teknologi komputer berukuran raksasa dengan kecepatan yang sangat rendah, harus dikelola oleh para spesialis yang terlatih. Pada saat itu para menejer takut untuk belajar komputer. Sekarang komputer berukuran jauh lebih kecil dan dapat dibawa kemanapun diperlukan, para menejer sekerang menganggap komputer sebagai alat kantor biasa, peran analis hanya sebagai pendukung saja.

Pengguna Informasi
Awalnya pengguna komputer terbatas pada pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang mengelola aplikasi penggajian, persediaan, dan penagihan. Sebagian informasi yan disediakan untuk manajer hanya sebagai produk sampingan saja.

Kemudian muncul konsep SIM, dimana aplikasi dibuat untuk memecahkan masalah para manajer. Tetapi SIM tidak hanya memberi manfaat pada para manajer, para non-manajer dan staf ahli bahkan pihak diluar perusahaan seperti pelanggan, suplier, pemegang saham dan pemerintah akan memperoleh output dari sistem informasi ini.

Lokasi Manajer
Dimana manajer berada? Manajer dapat ditemukan dimana-mana, tetapi secara formal manajer dapat ditemukan pada berbagai tingkat manajerial dan diberbagai area fungsional.

Fungsi Manajer
Menurut Henry Fayol pada tahun 1914, manajer menjalankan 5 fungsi manajemen yaitu:
1. Planning, merencanakan.
2. Organizing, mengorganisasi.
3. Staffing, menyusun dumber daya.
4. Directing, mengarahkan pelaksanaan rencana.
5. Controlling, mengendalikan operasi.


TOPOLOGI SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Pendukung Keputusan
Automasi Kantor (Virtual Office)
Sistem Pakar

Sistem Informasi Organisasi
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi SDM

PT. Alam sentosa
alamSentosa@yahoo.com
google.com

By:
Noriko yulia ardhiani labina
07390100010

ico nwey...

ico nwey...